Jumat, 15 Mei 2015

Nasihat Untuk Akhwat

Akhwat, Jaga Izzahmu Meski Hanya Dunia Maya !
Gaya Tertawa di Dunia Maya: Dari tawa lepas yang membahana "hahaha", suara orang kecekek {?} "qkqkqk" sampai suara bebek {?}
"wkwkwk" ! Ulasan singkat ini bukan untuk mengulas cara tertawa seperti itu secara umum lewat tulisan, namun lebih mengkritisi cara tertawa yang demikian lewat tulisan ketika
berkomentar kepada lawan jenis yang bukan menjadi mahaarimnya.
Seorang penuntut ilmu syar'i tidak hanya dituntut berakhlak mulia di dunia nyata, namun juga di dunia maya. Apakah karena diri merasa tidak ada hijab yang nyata di dunia maya, orang lain tidak terlalu peduli dan mengenal jati diri kita, argumen klise - yang sejatinya salah penempatannya- "haa ana dzaa" [inilah aku apa adanya], atau karena alasan "canda tidak haram kan hukumnya?"... lalu seolah lenyaplah sudah tanpa bekas pelajaran batas etika bergaul
dan berpendapat dengan lawan jenis kita?
Apa kemudian kita bisa seenak hati sendiri bertingkah tanpa memperhatikan etika?
Tentu tidak! Bukankah Allah senantiasa mengawasi perbuatan kita? Bukankah kedua malaikat pencatat amal tidak pernah lalai
mencatat segala amal kita?
Kemanakah rasa malu dan ihsan itu ber"tamasya"? Apa kabar pula dengan sikap wara' dan muru'ah yang biasanya begitu anggun terjaga? "Bertamasya" nya tidak kunjung pulang juga yaa???
Jika berbicara langsung dengan ikhwan di dunia nyata, tingkahnya bak sipir penjara
yang ja'im, sangat tegas dan bahkan mirip orang sewot sedunia...namun ketika di dunia
maya...loh-loh- loh kok berkomentar dengan nada manja, banyak cekikikan, cengengesan
mengumbar tawa, balas berkomentar penuh canda, bahkan ada suara tawa mirip orang kecekek (tercekik) atau bebek dibawa-bawa segala?
Jika kita memang ingin memberikan komentar kepada lawan jenis kita, perhatikanlah cara kita menyusun kata.
Sampaikanlah dengan bahasa yang tegas dan lugas (syukur-syukur cerdas) ==> Ingat! tegas sama sekali bukan berarti kasar.
Pergunakanlah bahasa yang baku/ semi baku yang dapat dimengerti oleh mereka, jauh dari cekakakan penuh canda tawa, apalagi banyak ditaburi logat kekanak-kanakan alay, yang duhhh mirip seperti anak TK yang manja saja!
"Ciiiyyyusss....mia pahh akhi? wkwkwk...cetatu sna luthu oiyyy, Q jadi pengen ketawa aza." {Neng...masih berumur balita yang
belum lancar bicara atau memang cadel ya?}
Kita merupakan penuntut ilmu syar'i sekaligus daa'iyah bagi orang-orang di sekitar kita. Di pundak kitalah terdapat kewajiban mengusung panji-panji akhlak mulia. Jangan buru-buru salahkan orang lain yang mencela, salahkanlah dahulu diri kita yang kurang menjaga! Maka, perhatikan bagaimana adab kita di manapun kita berada! Jauhilah prototipe wanita yang kalem
dan begitu menjaga akhlak di dunia nyata, namun kecentilan setengah mati dan banyak
mengumbar tawa canda di dunia maya kepada lawan jenisnya. Wal'iyaadzubillaah...Ingatlah bahwa Allah senantiasa menjadi pengawas kita, kedua malaikat
pencatat amal tidak pernah tidur mencatat amal perbuatan kita, hari perhitungan amal itu pasti kan tiba dan ada balasan berupa
neraka-surga bagi segala yang kita lakukan ketika di dunia...
Wallahu'alam bisshowab..



0 komentar:

Posting Komentar

Design by Nur Arifin Visit Original Post Cinta Islam