Akhwat, Jaga Izzahmu Meski Hanya Dunia
Maya !
Gaya Tertawa di Dunia Maya:
Dari tawa lepas yang membahana "hahaha", suara orang kecekek {?}
"qkqkqk" sampai suara bebek {?}
"wkwkwk" ! Ulasan singkat ini bukan untuk mengulas cara tertawa seperti itu secara umum lewat tulisan, namun lebih mengkritisi cara tertawa yang demikian lewat tulisan ketika
berkomentar kepada lawan jenis yang bukan menjadi mahaarimnya.
"wkwkwk" ! Ulasan singkat ini bukan untuk mengulas cara tertawa seperti itu secara umum lewat tulisan, namun lebih mengkritisi cara tertawa yang demikian lewat tulisan ketika
berkomentar kepada lawan jenis yang bukan menjadi mahaarimnya.
Seorang penuntut ilmu
syar'i tidak hanya dituntut berakhlak mulia di dunia nyata, namun juga di dunia
maya. Apakah karena diri merasa tidak ada hijab yang nyata di dunia maya, orang
lain tidak terlalu peduli dan mengenal jati diri kita, argumen klise - yang
sejatinya salah penempatannya- "haa ana dzaa" [inilah aku apa
adanya], atau karena alasan "canda tidak haram kan hukumnya?"... lalu
seolah lenyaplah sudah tanpa bekas pelajaran batas etika bergaul
dan berpendapat dengan lawan jenis kita?
dan berpendapat dengan lawan jenis kita?
Apa kemudian kita bisa
seenak hati sendiri bertingkah tanpa memperhatikan etika?
Tentu tidak! Bukankah Allah senantiasa mengawasi perbuatan kita? Bukankah kedua malaikat pencatat amal tidak pernah lalai
mencatat segala amal kita?
Tentu tidak! Bukankah Allah senantiasa mengawasi perbuatan kita? Bukankah kedua malaikat pencatat amal tidak pernah lalai
mencatat segala amal kita?
Kemanakah rasa malu dan
ihsan itu ber"tamasya"? Apa kabar pula dengan sikap wara' dan muru'ah
yang biasanya begitu anggun terjaga? "Bertamasya" nya tidak kunjung
pulang juga yaa???
Jika berbicara langsung
dengan ikhwan di dunia nyata, tingkahnya bak sipir penjara
yang ja'im, sangat tegas dan bahkan mirip orang sewot sedunia...namun ketika di dunia
maya...loh-loh- loh kok berkomentar dengan nada manja, banyak cekikikan, cengengesan
mengumbar tawa, balas berkomentar penuh canda, bahkan ada suara tawa mirip orang kecekek (tercekik) atau bebek dibawa-bawa segala?
yang ja'im, sangat tegas dan bahkan mirip orang sewot sedunia...namun ketika di dunia
maya...loh-loh- loh kok berkomentar dengan nada manja, banyak cekikikan, cengengesan
mengumbar tawa, balas berkomentar penuh canda, bahkan ada suara tawa mirip orang kecekek (tercekik) atau bebek dibawa-bawa segala?
Jika kita memang ingin
memberikan komentar kepada lawan jenis kita, perhatikanlah cara kita menyusun
kata.
Sampaikanlah dengan bahasa
yang tegas dan lugas (syukur-syukur cerdas) ==> Ingat! tegas sama sekali
bukan berarti kasar.
Pergunakanlah bahasa yang baku/ semi baku yang dapat dimengerti oleh mereka, jauh dari cekakakan penuh canda tawa, apalagi banyak ditaburi logat kekanak-kanakan alay, yang duhhh mirip seperti anak TK yang manja saja!
Pergunakanlah bahasa yang baku/ semi baku yang dapat dimengerti oleh mereka, jauh dari cekakakan penuh canda tawa, apalagi banyak ditaburi logat kekanak-kanakan alay, yang duhhh mirip seperti anak TK yang manja saja!
"Ciiiyyyusss....mia
pahh akhi? wkwkwk...cetatu sna luthu oiyyy, Q jadi pengen ketawa aza."
{Neng...masih berumur balita yang
belum lancar bicara atau memang cadel ya?}
belum lancar bicara atau memang cadel ya?}
Kita merupakan penuntut
ilmu syar'i sekaligus daa'iyah bagi orang-orang di sekitar kita. Di pundak
kitalah terdapat kewajiban mengusung panji-panji akhlak mulia. Jangan buru-buru
salahkan orang lain yang mencela, salahkanlah dahulu diri kita yang kurang
menjaga! Maka, perhatikan bagaimana adab kita di manapun kita berada! Jauhilah
prototipe wanita yang kalem
dan begitu menjaga akhlak di dunia nyata, namun kecentilan setengah mati dan banyak
mengumbar tawa canda di dunia maya kepada lawan jenisnya. Wal'iyaadzubillaah...Ingatlah bahwa Allah senantiasa menjadi pengawas kita, kedua malaikat
pencatat amal tidak pernah tidur mencatat amal perbuatan kita, hari perhitungan amal itu pasti kan tiba dan ada balasan berupa
neraka-surga bagi segala yang kita lakukan ketika di dunia...
dan begitu menjaga akhlak di dunia nyata, namun kecentilan setengah mati dan banyak
mengumbar tawa canda di dunia maya kepada lawan jenisnya. Wal'iyaadzubillaah...Ingatlah bahwa Allah senantiasa menjadi pengawas kita, kedua malaikat
pencatat amal tidak pernah tidur mencatat amal perbuatan kita, hari perhitungan amal itu pasti kan tiba dan ada balasan berupa
neraka-surga bagi segala yang kita lakukan ketika di dunia...
Wallahu'alam bisshowab..
0 komentar:
Posting Komentar